eXtremePower Riders: Fatsal 21 Time To Pay Back: Ksatria Aga VS Raja Ansiabia Kejnat

Judul cerita:     eXtremePower Riders (XPR)
Jenis:               Fiksi                             
Tema:              Petualangan                 
Penulis:            D.A. Satriadi                                   
Email:              iei.forveryone@gmail.com
Seluler:            08.212.494.7925 / 083872689719
Blogspot:         http://extremepowerriders.blogspot.com
Tanggal:           Depok, 07 April 2011


dediagussatriadi and Sisa Semangat Production gratefully presents

eXtremePower Riders



Fatsal 21 Time To Pay Back: Ksatria Aga Versus Raja Ansiabia Kejnat
           
Seluruh mitraku tengah bertempur menghadapi lawan-lawan mereka. Karena mereka memilih sendiri siapa saja yang mereka hadapi untuk ditumpasnya. Tinggal aku menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi. Sementara aku menatap Raja Ansiabia Kejnat dengan tatapan bersiaga. Tiba-tiba sang raja yang sudah tak sabar ingin menghabiskanku menatap dan berbicara kepadaku.
“Lihatlah, semua orang-orangku tak akan membiarkan teman-temanmu hidup. Aku sangat tahu kemampuan mereka yang pasti dapat mengalahkannya. Sebaiknya kau menyerah dan bergabung denganku,” ucap lagi sang raja meyakini dan membujukku.
“Terimakasih, wahai Paduka. Tugasku dan ketiga mitraku merupakan sebuah misi kemanusiaan dan peradaban manusia.. bukan harta atau kekayaan,” jawabku sopan dan tegas kepadanya.



..............................................................................................................
..............................................................................................................
MAAF, ISI INI TIDAK DITAMPILKAN OLEH PENULIS
..............................................................................................................
..............................................................................................................


Tapi aku segera mengangkat tubuhnya agar tidak bersujud di kedua kakiku. 
“Tidak perlu bersujud seperti itu, wahai Raja Ansiabia Kejnat,” kataku lagi.
“Mohon jangan panggil aku raja, wahai pemuda. Dan jangan pula memanggilku dengan nama itu. Aku sangat membenci nama itu…..seperti aku membenci segala perbuatanku dulu,” sahutnya dengan nada yang begitu halus.
Aku hanya mengangguk tersenyum lembut dan kami berpelukan. Iapun lalu memeluk ketiga mitraku. Ia hendak menghampiri kedua letnan itu. Kedua perwira itu awalnya hendak bersujud di hadapannya, tapi dicegahnya. Ia malah merangkul mereka satu-persatu dan berpelukan.
            Suasana di sini, tentu saja, berubah menjadi hening dan haru melingkupi halaman istana Kerajaan Tucapenbath. Kami semua tersenyum dan kembali berjabatan tangan, kemudian saling berpelukan. Kini kebencian itu telah sirna, dan ketenangan dan kedamaian terasa semerbak bagai wangi beribu bunga di musim semi.

Bersambung.......

Tentang Penulis

Banyak selebaran, flash card, ringkasan, buku kecil maupun buku-buku lainnya yang memuat tatabahasa Bahasa Inggris yang menjelaskan tenses sebatas pada uraian singkat, bahkan mungkin tanpa penjelasan apalagi fungsi-fungsi, contoh-contoh dan evaluasinya. Oleh karena itu, tak pelak lagi tulisan Living English Tenses ini merupakan salah satu sumber referensi lengkap bagi mereka yang ingin menguasai dan memperdalam keenam belas tenses Bahasa Inggris. Pada blog ini, sebuah novel petualangan seorang anak kecil yang menjelajah ke suatu alam mayapada dan menjalankan serta menuntaskan misinya. ia dibantu ketiga mitranya. Bagaimana sepak terjangnya bersama ketiga mitra itu? Anda bisa baca pada setiap Fatsal di sini. Semua itu terangkum di dalam novel eXtremePower Riders (XPR). Penulis yang berlatar belakang dari SMA Negeri 1 Depok (1988) Jurusan Bahasa dan Budaya (A4) dan IKIP Bandung (sekarang UPI Bandung) Jurusan Bahasa Inggris (1991) menuangkan materi-materinya berdasarkan pengalaman-pengalaman menelaah dan belajar-mengajar sebagai praktisi Bahasa Inggris di beberapa sekolah baik SLTP, SLTA atau perguruan tinggi maupun lembaga-lembaga informal kebahasaan.

Sementara pengalaman yang pernah dipetiknya sewaktu di Lembaga Pendidikan Yayasan “Setia Negara” yaitu Lokakarya Pemantapan Kurikulum 1994 Sekolah Menengah Kejuruan (14-15 Januari 1995), Pusdiklat LPIA, Zero Defect Quality (9-12 Juni 2003) merupakan hal yang sangat membantu alur penulisan naskah yang mudah dipahami bagi pembacanya. Contoh-contoh kalimat yang diberikan juga cukup praktis yang merupakan petikan pengalaman karya komunikatif semasa masih sebagai Visa Section Staff, Embassy of Japan at Jakarta (1994-1995), Personnel & General Affairs Staff, Nissho Iwai Corporation in Jakarta Office (1995-2000), SMK Izzata, Wakasek Kesiswaan & Kurikulum, School Administration and Management, (2004-2007), dan Student Apprentice Coordinator,  Practical English Course, English Instructor and Branch Manager / Vice Head of Depok Division (2005-2006).

 

Saat ini penulis aktif sebagai pimpinan manajemen di lembaga International English Instittute (IEI) for everyone beserta rekan-rekannya yang menangani pendidikan dan pelatihan Bahasa Inggris secara komunikatif bagi para pesertanya, di samping juga melayani permintaan penerjemahan teks atau buku berbahasa Inggris dari kliennya dan mengajar di salah satu SMU suasta di Jakarta.



0 komentar:

Post a Comment

Video Gallery